Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Gambar
RENCANA MUTU KONTRAK Sebagai realisasi kontrak kerja antara mengenai pekerjaan sebagai kontraktor pelaksana berkewajiban menyusun laporan rencana mutu kontrak (RMK) Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang akan dilakukan oleh kontraktor, termasuk metode pelaksanaan, sasaran yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja, bahan dan alat. Tujuan dari laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh kontraktor. Demikian laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan dapat digunakan untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan   dapat diselesaikan dengan baik, tepat mutu dan tepat waktu. Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka diperlukan suatu panduan pengendalian mutu, proses serta persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK). Rencana Mutu K...

Solusi Teknis Terkait Progress Keterlambatan Pekerjaan Di Lapangan


Dampak Keterlambatan Proyek
Dampak Keterlambatan proyek, menurut Alifen et al.2000, bahwa dampak dari keterlambatan proyek ini menimbulkan kerugian pada pihak kontraktor, konsultan, dan owner. Kerugian tersebut antara lain : 
1. Pihak Kontraktor Keterlambatan penyelesaian proyek berakibat naiknya overhead, karena bertambah panjangnya waktu pelaksanaan.Biaya overhead meliputi biaya untuk perusahaan secara keseluruhan, terlepas ada tidaknya kontrak yang sedang ditangani. 
2. Pihak Konsultan Konsultan akan mengalami kerugian waktu, serta akan terlambat dalam mengerjakan proyek yang lainnya, jika pelaksanan proyek mengalami keterlambatan penyelesaian. 
3. Pihak Owner Keterlambatan proyek pada pihak pemilikOwner, berarti kehilangan penghasilan dari bangunan yang seharusnya sudah dapat digunakan atau disewakan. Apabila pemilik adalah pemerintah, untuk fasilitas umum misalnya rumah sakit tentunya keterlambatan akan merugikan pelayanan kesehatan masyarakat, atau merugikan program pelayanan yang telah disusun. Kerugian ini tidak dapat dinilai dengan uang tidak dapat dibayar kembali. Sedangkan apabila pihak pemilik adalah non pemerintah, misalnya pembangunan gedung, pertokoan atau hotel, tentu jadwal pemakaian gedung tersebut akan mundur dari waktu yang direncanakan, sehingga ada waktu kosong tanpa mendapatkan uang. 

Menurut Lewis dan Atherley 1996, keterlambatan akan berdampak pada perencanaan semula serta pada masalah keuangan. Keterlambatan dalam suatu proyek konstruksi akan memperpanjang durasi proyek atau meningkatkan biaya maupun keduanya. Adapun dampak keterlambatan pada owner adalah hilangnya potensial income dari fasilitas yang dibangun tidak sesuai waktu yang ditetapkan, sedangkan pada kontraktor adalah hilangnya kesempatan untuk menempatkan sumber dayanya ke proyek lain, meningkatnya biaya tidak langsung indirect cost karena bertambahnya pengeluaran untuk gaji karyawan, sewa peralatan serta mengurangi keuntungan.

Cara Mengatasi Keterlambatan
Menurut Dipohusodo 1996, selama proses konstruksi selalu muncul gejala kelangkaan periodik atas material-material yang diperlakukan, berupa material dasar atau barang jadi baik yang lokal maupun import. Cara penanganannya sangat bervariasi tergantung pada kondisi proyek, sejak yang ditangani langsung oleh staf khusus dalam organisasi sampai bentuk pembagian porsi tanggung jawab diantara pemberi tugas, kontraktor dan sub-kontraktor, sehingga penawaran material suatu proyek dapat datang dari sub-kontraktor, pemasok atau agen, importer, produsen atau industri, yang kesemuanya mengacu pada dokumen perencanaan dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Cara mengendalikan keterlambatan adalah :
1. Mengerahkan sumber daya tambahan
2. Melepas rintangan-rintangan, ataupun upaya-upaya lain untuk menjamin agar pekerjaan meningkat dan membawa kembali ke garis rencana
3. Jika tidak mungkin tetap pada garis rencana semula mungkin diperlukan revisi jadwal, yang untuk selanjutnya dipakai sebagai dasar penilaian kemajuan pekerjaan pada saat berikutnya.

Sedangkan menurut Donal S. Baffie 1990, sekalipun sudah dipergunakan prosedur yang terbaik, namun permasalahan akan timbul juga. Kadang-kadang terjadi suatu perubahan rencana kontraktor itu sendiri yang memerlukan barang kritis harus lebih dipercepat lagi penyerahannya dari tanggal yang sudah disetujui sebelumnya. Keterlambatan lain mungkin timbul dari pihak pemasok atau kontraktor, atau pada proses pengiriman dan lain-lain. Tugas dari ekspeditur profesional yang berpengalaman adalah menentukan cara yang efektif dalam menjaga agar pengadaan barang tetap sesuai jadwal yang telah diteta pkan dengan pengaruh kerugian sekecil mungkin. Bila suatu material tidak dapat diperoleh lagi atau menjadi sangat mahal, maka spesialis pengadaan harus mengetahui tempat memperoleh material pengganti substitusi yang akan dapat memenuhi atau melampaui persyaratan aslinya.

Suatu kegiatan konstruksi akan dilakukan percepatan untuk menghindari keterlambatan dalam kegiatan tersebut, yang akan mengakibatkan kerugian yang besar jika kegiatan konstruksi tidak terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Percepatan dalam kegiatan konstruksi dapat dilakukan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan ataupun pada rentang waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Alternatif dalam mengantisipasi keterlambatan kegiatan konstruksi yaitu dengan meningkatkan produktivitas tenaga keja sebagai upaya mempercepat durasi aktivitas, dapat dipakai rumus (Soeharto,1995):
          d =∑mH
          n × H

Langkah mengantisipasi durasi hanya dilakukan pada dua variabel saja, yaitu jumlah pekerja (n) dan jam kerja (H). Sedangkan total jam/orang tidak dapat digunakan sebagai variabel, karena bersifat konstan untuk setiap aktivitasnya.

Gambar;Ilustrasi kurva rencana percepatan terkait keterlambatan pekerjaan di lapangan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rencana Kerja dan Syarat untuk Item Pekerjaan Pembangunan Gedung Bertingkat

Penjelasan Tentang Item Pekerjaan,Analisa Pekerjaan,Volume Pekerjaan,dan Harga Pekerjaan

IDENTITAS