1.
Management Pengendalian Mutu
Dalam Rekayasa atau Manufaktur Management
Pengendalian Mutu adalah pengendalian mutu atau pengendalian kualitas yang
melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa di rancang
dan di produksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun
produsen sendiri.
Pengendalian mutu (Quality
Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya
adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang
terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada
pendekatan ini, yaitu:
1.
Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang
terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja,
dan identifikasi catatan.
2.
Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.
3.
Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi,
motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Lingkup
kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara
visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk
mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal.
Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan
deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima
(tidak dapat dirilis), contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan.
Kualitas dari output akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari
tiga aspek tersebut tidak tercukupi.
Penekanan
QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam
pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara
acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal
tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat
dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan
upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses
lainnya yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu
yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk
pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi
pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang
menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.
2.
Pengendalian Biaya,Mutu dan Waktu
Pengendalian Biaya,Mutu dan Waktu yang artinya dengan waktu anggaran dan sumber daya yang telah di tetapkan,kegiatan dapan di laksanakan dengan kualitas yang baik dan tepat sesuai sasaran.
- Kegiatan
manajemen pengelolaan dan pengendalian proyek
- Pengendalian
biaya pelaksanaan diproyek
Pendahuluan
Pengendalian biaya, mutu dan waktu merupakan bagian yang utama
agar suatu proyek dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat, biaya yang
kompetitif dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan memenuhi persyaratan
pelanggan.
Proses pengendalian hasil pekerjaan merupakan persyaratan standar
yang mencakup :
uraian karekteristik hasil pekerjaang prosedur
dan instruksi kerja penggunaan peralatan yang sesuai peralatan ukur
yang dikalibrasi pelaksanaan pengukuran dan pemantauan penyerahan
dan pemeliharaan proyek.
Pengendalian biaya, mutu dan waktu merupakan lingkup utama seorang
pelaksana dalam menjalankan pelaksanaan pekerjaan, guna diperoleh hasil yang
memuaskan bagi pengguna jasa sesuai ketentuan dan persyaratan dalam spesifikasi
teknik.
Dalam pekerjaan konstruksi di perlukan suatu mekanisme manajemen
dan mekanisme pengendalian guna mencapai efisiensi penyelenggaraan proyek tepat
mutu, biaya dan waktu yang mencakup aspek teknis dan administratif.
Kegiatan manajemen pengelolaan dan
pengendalian kegiatan tersebut merupakan suatu ukuran keberhasilan
apabila mutu produk akhir dicapai sesuai dengan perencanaan teknis dan sesuai
koridor waktu yang telah disepakati sejak diterapkannya spmk sampai
fho tahapan dari kegiatan tersebut meliputi :
1. Persiapan dokumen
2. Rencana pelaksanaan proyek
3. Persiapan fisik lapangan
4. Proses pembayaran
5. Penyesuaian/ perubahan biaya
6. Perselisihan
7. Serah terima
Pengedalian biaya pelaksanaan
Secara konseptual pengendalian biaya terfokus pada kondisi
rentabilitas dan likuiditas agar perimbangan pendapatan dan biaya proyek tetap
terjaga.
Dilihat dari sudut rentabilitas dan likuiditas kondisi proyek
dibagi dalam 4 (empat) kelompok :
1. Rentabilitas bagus dan likuiditas bagus.
2. Rentabilitas bagus dan likuiditas jelek.
3. Rentabilitas jelek dan likuiditas bagus.
4. Rentabilitas jelek dan likuiditas jelek.
Besar kecilnya modal yang diperlukan dalam suatu proyek
dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
1. Persyaratan pembayaran yang diatur dalam kontrak.
2. Kebijakan opersional (pelaksanaan kegiatan proyek).
Grafik penerimaan
Grafik biaya
Pengertian dan maksud pengendalian biaya pelaksanaan
Semua upaya/ usaha yang dilakukan, agar biaya pelaksanaan proyek
menjadi wajar, murah dan efisien sesuai rencana dan atau hasil evaluasi yang
dilakukan
Pengendalian biaya pelaksanaan proyek terkait erat dan sangat
dipengaruhi oleh :
1. Pengendalian waktu pelaksanaan proyek
2. Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek
3. Pengendalian sistem manajemen operasional proyek yang
bersangkutan yang kurang baik atau tidak konsisten dalam pelaksanaan penambahan
biaya
2 cara tindakan pengendalian yang dilakukan, yaitu :
1. Cara langsung dengan melakukan :
2. Cara tidak langsung
- melalui rencana arus kas
proyek
- dokumen kontrak dan
spesifikasi teknik
- prosedur dan instruksi
kerja
Rencana anggaran pelaksanaan (rap) proyek :
Hasil estimasi / perkiraan biaya-biaya proyek yang merupakan salah
satu dokumen kelengkapan sebagai acuan / pedoman operasi pelaksanaan proyek
dengan mempertimbangkan :
- pengalaman atau
referensi dan realisasi pengelolaan proyek yang lalu
- hasil observasi
ulang arus data sumber daya yang diperlukan dan lokasi / medan kerja
Tujuan dibuatnya rap
Sebagai sarana acuan / pedoman dalam pengelolaan
hasil usaha proyek
sebagai tolok ukur atau sarana penilaian atas
kesuksesan para personil yang bertanggung
jawab terhadap hasil usaha
sebagai sarana memonitor dan mengevaluasi
pengelolaan operasional dan hasil usaha
proyek tersebut.
Prinsip dalam pembuatan rap
1. Rap hanya memperhitungkan.
- pendapatan
(rencana pendapatan yang diperhitungkan) bukan pembayaran
yang diterima)
- biaya
(rencana biaya yang diperhitungkan) bukan pembayaran yang dikeluarkan
2. Rap dibuat dengan berorientasi pada profit dan efisiensi.
Pengendalian waktu
Merupakan bagian yang utama agar proyek dapat diselesaikan dengan
waktu yang tepat sesuai yang direncanakan.
Tahap dan kendali mutu :
- Tahap penjadwalan pekerjaan
2 (dua) kemungkinan penyebab terlambat menyelesaikan proyek dari
jadwal yang ditentukan yaitu :
- Adanya halangan atau kejadian
diluar perhitungan dan pertimbangan dalam pelaksanaan waktu proyek
- Program kerja dan pengendaliann pelaksanaan
proyek oleh kontraktor tidak berjalan sebagaimana mestinya
Pengendalian mutu
pengendalian mutu merupakan bagian utama agar proyek dapat
diselesaikan dengan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan memenuhi persyaratan
pelanggan terdiri dari :
- Prinsip pengendalian mutu
- Prosedur pengendalian mutu
prinsip penggendalian
mutu upaya untuk mewujudkan salah satu dari tiga sasaran utama manajemen
proyek yaitu tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu
Sebagai usulan pengawasan dan tindak turun tangan terhadap
pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar memenuhi persyaratan teknis yang telah
ditetapkan didalam dokumen kontrak.
Komentar
Posting Komentar